Sudut Pandang dan Bagaimana Kita Menyikapi Permasalahan Ahok


indrabel.com - Basuki Tjahaja Purnama atau yang kita kenal dengan nama Ahok adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta pada saat Joko Widodo atau Pak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Namun setelah Pak Jokowi menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2014, Pak Ahok naik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Berdasarkan keputusan Kemendagri, Ahok resmi menjadi Gubernur Non Aktif pada tanggal 28 Oktober 2016. Hal ini terjadi karena Ahok akan mencalonkan diri kembali pada tahun 2017 wajib cuti selama kampanye.
Pada saat ini, siapa yang tidak kenal dengan Ahok. Sosok yang dikenal dengan ceplas ceplosnya. walapun demikian, selama dia menjadi Gubernur banyak sekali perubahan yang terjadi di Jakarta. begitu banyak masalah yang datang menghampirinya. tanggal 16 November 2016 kemarin, Ahok resmi menjadi Tersangka Penistaan Agama. Miris mendengar hal demikian. Bagi saya permasalahan ini sangat complicated.

Di indonesia, masyarakat sangat sensitif mengenai agama. karena begitu sensitifnya, masalah mengenai Ahok pun turut diramaikan oleh masyarakat di seluruh daerah di Indonesia menjelang pemilihan Cagub DKI Jakarta tahun 2017. mulai dari Sosial media seperti facebook, twitter bahkan seperti saya yang menulis di blog karena hal ini, tidak lain ingin mengeluarkan persepsi masing-masing. kemana-mana dan dimana-mana yang dibahas hanya Ahok.

''Pohon Semakin Tinggi, Angin Semakin Kencang''. mungkin itu peribahasa yang cocok untuk Ahok. ada yang mendukung Ahok karena mempunyai keyakinan yang sama, ada yang pro karena perubahan-perubahan yang telah dia buat, ada yang tidak menyukainya karena agamanya, ada yang tidak menyukainya karena omongannya yang keluar begitu saja dan macam-macam. setiap hari yang dibahas hanya tentang 'Ahok' dari remaja hingga nenek-nenek. dia sungguh begitu populer dan juga elektabel. Disini saya hanya ingin anda yang membacanya fair dalam arti tidak boleh membenci Ahok hanya karena Agamanya. (mengenai masalah pensitaan agama mungkin itu kembali bagaimana kita menyikapinya, karena tiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda).

Negara kita bukan negara Islam. itu yang perlu kita ingat dan pahami. hal tersebut juga sudah jelas dalam Pancasila dan UUD 1945 pasal 29. Suku, Agama, Ras, Antar Golongan (SARA) ternyata masih berlaku di Indonesia. Selain hal itu, Ahok juga disebut sebagai Kafir. terus terang saya juga ikut kecewa karena pengertian Kafir bagi Nasrani adalah orang yang tidak mempunyai Agama.

Masalah mengenai Ahok yang tidak diterima menjadi Cagub DKI Jakarta karena "Kafir" beralih menjadi masalah Penistaan Agama, yang membuat panas semua orang. padahal ajaran agama sendiri sudah jelas, yang penting melakukan kebaikan dan saling menghargai sesama umat beragama.

Maksud saya disini, mari kita melihat masalah mengenai Ahok bukan karena agamanya melainkan apa yang di ucapkan (walapun kabarnya sudah di edit oleh Pak Buni Yani). saya juga setuju keadilan harus ditegakkan di negara ini. YA diatas YA, TIDAK diatas TIDAK. entah ini hanya pengalihan permasalahan yang lain atau tidak, yang pasti seluruh mata tertuju pada masalah Ahok sesuai kacamata masing-masing. intinya jangan karena Agama, seseorang dihujat dan dihukum. seharusnya dihukum karena perkataan maupun perbuatan.

Bagaimana menurut Anda?

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sudut Pandang dan Bagaimana Kita Menyikapi Permasalahan Ahok"

Post a Comment